Welcome

The Origins of Ramen: A Historical Perspective

 

The story of ramen is a fascinating journey that traces its roots back to China, where wheat noodles were first introduced. The initial concept of noodles made from wheat flour and water traveled to Japan in the late 19th century, embedding itself within the Japanese culinary landscape. The earliest known reference to ramen dates back to the Meiji period (1868-1912), a time when Japan looked outward to embrace new cultures and ideas, including culinary practices.

During this period, Chinese immigrants began to establish noodle shops, serving dishes that resembled what we now recognize as ramen. These early iterations were simple, featuring broth, noodles, and minimal toppings. However, as Japan moved into the 20th century, the ramen dish began to adapt, reflecting regional tastes and preferences. Notably, the Japanese began to incorporate their own flavors and ingredients, which led to the emergence of different ramen styles across the various regions of Japan. For instance, Sapporo in Hokkaido became known for its rich miso ramen, while Hakata is famous for its tonkotsu (pork bone) ramen.

The cultural backdrop of Japan post-World War II also played a pivotal role in the popularization of ramen. The need for affordable and filling meals led to a surge in the consumption of this dish among a population struggling to rebuild. Ramen quickly transitioned from being a mere import to a symbol of resilience and comfort food in Japan. The subsequent rise of instant ramen in the 1950s, pioneered by Momofuku Ando, marked a significant shift, making ramen accessible worldwide and solidifying its status as a global culinary phenomenon.

Today, ramen represents much more than just a meal; it has evolved into an emblem of cultural exchange and culinary artistry, celebrated both in Japan and beyond.

Ramen Diaries: A Culinary Trip Through Japan

Discover the rich history of ramen, tracing its roots from China to Japan and its evolution into a beloved culinary staple. Explore the regional varieties of ramen, including tonkotsu, shoyu, and miso, and learn about their cultural significance within Japanese traditions. Delve into contemporary trends and experience the joy of making ramen from scratch with expert tips on ingredients and preparation techniques. This blog post offers a flavorful journey through the world of ramen, highlighting both its traditional roots and innovative modern interpretations.

Persib Bandung memetik tiga poin penuh setelah mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 pada laga kedelapan Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat.

 

Skuad berjuluk Maung Bandung itu membuka gol lewat tendangan bek kiri Edo Febriansyah dari luar kotak penalti pada menit ke-22 dan sontekan Ciro Alves menit ke-71.

 

Dengan hasil ini Persib Bandung naik ke posisi dua klasemen sementara Liga 1 dengan 16 poin, sementara Persebaya Surabaya masih bertahan di peringkat pertama dengan 17 poin. Kedua tim sama-sama telah memainkan delapan pertandingan.

Memulai laga, Persib Bandung bermain dengan menekan sejak menit awal dengan berbagai serangan yang dilakukan. Namun masih dapat diantisipasi oleh lini pertahanan Persebaya Surabaya.

 

Pada menit ke-20, Persib Bandung mendapatkan peluang emas pertamanya lewat akselerasi dari Ciro Alves di dalam kotak penalti namun sayang masih dapat diantisipasi oleh kiper lawan.

 

Menit ke-21 Persih Bandung berhasil unggul terlebih dahulu lewat tendangan dari luar kotak penalti dari Edo Febriansyah yang gagal diantisipasi oleh kiper Persebaya Surabaya. Skor sementara berubah 1-0 bagi tim tuan rumah.

Baca juga: Persib Bandung siapkan skema baru jelang hadapi Persebaya Surabaya

Menit ke-36 Persebaya mendapatkan peluang emas lewat sundulan Rivera di dalam kotak penalti namun masih dapat diantisipasi oleh Kevin Ray Mendoza.

 

Hingga menit ke-45 tidak banyak serangan yang berarti dari kedua tim. Skor tidak berubah hingga wasit meniup peluit pertandingan akhir babak pertama.

 

Di awal babak kedua, Persebaya berhasil mendominasi pertandingan dengan beberapa kali menusuk lini pertahanan tim tuan rumah.

Menit ke-53 Flavo mendapatkan peluang emas lewat tendangan dari luar kotak penalti namun masih menyamping di sisi kanan gawang.

 

Pada menit ke-58 Persib mendapatkan peluang lewat tendangan dari luar kotak penalti Tyrone Del Pino yang masih belum menemui sasaran.

 

Menit ke-65 Persib hampir menambah keunggulan lewat akselerasi Ciro Alves di dalam kotak penalti dengan memberikan umpan kepada Ferdiansyah namun masih belum dapat memberikan gol.

Baca juga: Jelang hadapi Persib, Persebaya dapat tambahan tiga pemain Timnas

Menit ke-71 Maung Bandung menambah keunggulan lewat tendangan Ciro Alves yang gagal diantisipasi oleh kiper lawan. Skor kembali berubah 2-0 bagi tim tuan rumah.

 

Hingga menit ke-80 Persebaya berhasil mendominasi pertandingan dengan melakukan berbagai serangan ke lini pertahanan Persib Bandung.

 

Di delapan menit akhir pertandingan, Persebaya yang tertinggal keunggulan terus meningkatkan intensitas serangan. Namun berbagai serangan tersebut dapat diantisipasi oleh lini pertahanan Maung Bandung.

 

Hingga menit akhir, skor tak berubah dan laga pun berakhir kemenangan bagi tim tuan rumah 2-0.

Susunan pemain

 

Persib Bandung: Kevin Ray Mendoza (kiper), Henhen Herdiana, Kakang Rudianto, Nick Kuipers, Edo Febriansah, Dedi Kusnandar, Mateo Kocijan, Tyronne del Pino, Beckham Putar Nugraha, Ciro Alves, Mailson Lima.

 

Persebaya Surabaya: Andhika Ramadhani (kiper), Ardi Idrus, Kadek Maheswara, Mikael Tata, Slavko Damjanovic, Rivera, Gilson da Costa, Mohammed Rashid, Bruno Moriera, Flavo da Silva, Malik Risaldi.